Rabu, 23 Maret 2011

The Most Indonesia's Inspirational people

1.      Andrea Hirata
Terlahir dari sebuah keluarga miskin di daerah Belitong, hal itu tak membuat Andrea mematikan mimpinya untuk menjelajahi dunia pendidikan bahkan sampai ke benua Eropa. Berkat risetnya tentang teori ekonomi telekomuniksi, Andrea mendapatkan beasiswa Uni Eropa dari Universitas Indonesia untuk melanjutkan studinya di Universite de Paris Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, Inggris. Kedua universitas itu juga member penghargaan tesisnya dengan lulus cumlaude. Tesis itu yang sekarang dikenal sebagai buku teori ekonomi telekomunikasi.
Nama Andrea menjadi pembicaraan banyak orang berkan novel fenomenal Laskar Pelangi, yang menceritakan tentang perjuangan 10 murid dan pengabdian seorang guru pada sekolahannya ketika SD. Bahkan keempat novelnya, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, telah sukses di filmkan, menyusul kemudian Edensor, dan Maryamah Karpov siap untuk di filmkan.
Mimpinya yang lain itu untuk menjadi seorang guru dengan alas an pengabdian pada masyarakat. Untuk itu Andrea membuat Learning Center di Belitong, bentuknya adalah tempat berkumpul dan belajar bagi anak-anak Belitong.

2.      Soe Hok Gie
Sosok Gie dikenal sebagai aktivis muda Indonesia yang punya pendirian teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam sebuah buku harian. Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media mass kala itu, Kompas, Harian kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya.
Buku hariannya kini diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983), dan sekitar 35 karya artikelnya selamarentang waktu orde baru sudah diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (1999). Skripsi S-1nya yang mengulas pemberontakan PKI di Madiun juga sudah dibukukandengan judul Orang-Orang di Prsimpangan kiri Jalan (Bentang 1997).
Setelah orde lama berganti dengan orde baru, dia malah dikucilkan karena karya-karyanya yang berupa kritikan untuk pemerintahan. Hingga kini, mimpi-mimpi Gie untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan tidak ada perbedaan dalam dunia politik belum terwujud. Goe meninggal pada 16 Desember 1969 di kaki Gunung Semeru. Satu kalimat yang mengingatkan kita pada sosok teguh Gie adalah “Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan”

3.      Azrul Ananda
Berawal dari kepulanganya ke Surabaya setelah menyelesaikan study dia Amerika Serikat. Pada tahun 2000, Azrul dan beberapa temannya melahirkan halaman khusus untuk anak muda di harian Jawa Pos yang dikenal dengan nama DetEksi.
Berkat sua even offprint dari halaman DetEksi, nama Azrul begitu dikenal. Siapa yang menyangka sebuah kompetisi madding yang diikuti ratusan peserta di Jawa Timur itu menjadi begitu besar dan berkembang, saat ini kompetisi itu beralih menjadi sebuah konvensi yang dikenal DetEksi Convention, dan telah memasuki penyelenggaraan ke-9. Belum lagi sebuah liga basket yang berawal secara sederhana, DetEksi Basketball League (DBL), yang akhirnya mempertemukannya dengan NBA, dan sekarang digelar di 18 Provinsi di Indonesia.
Berkat dua even itu pula, pria yang akrab disapa mas ulik ini, berhasil mempersatukan dua Negara untuk menjalin kerjasama, Indonesia dan Australia. Itupun masih ditambah bonus, dengan menjadi promoter dari Indonesia Basketball League (IBL), lewat perusahaan yang dikelolanya bersama pentolan halaman DetEksi, PT. DBL Indonesia. Ketekunan dan focus pada bidang yang dikerjakan itu, sebenarnya tidak jauh dari bimbingan sang ayah, Dahlan Iskan yang juga menjadi CEO Jawa Pos (group).
4.      Nelson Jansu
Sosok Nelson di Indonesia belum dikenal, tapi di Amerika Serikat dia terkenal sebagai professor muda. Nelson diangkat menjadi professor saat berusia 25 tahunoleh Lehigh University, sebuah universitas ternama di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.
Itu semua berkat didikan orang tuanya. Sejak kecil ayahnya Iskandar Tansu, terus memompa semangatnya untuk meraih prestasi tinggi. Oleh karena itu, Nelson sering memenangkan berbagai perlombaan. Sampai akhirnya Nelson direkomendasikan oleh pimpinan TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia), Prof. Yohanes Surya, sebagai Albert Einsten Indonesia. Anak medan ini ingin menjadi profesor Karen aterinspirasi oleh ayahnya yang sewaktu hidup sering berbicara tentang pendidikan dan profesi sebagai professor.
Saat ini Nelson menjadi seorang visiting professor di 18 perguruan tinggi dan institusi riset Amerika Serikat. Nelson mengaku, dia terpaksa memilih universitas luar negri sebagai wadah kiprah ilmunya. Itu karena peran dan keberadaan para ilmuan sangat dihargai dan dihormati. Selain itu, fasilitas riset juga menunjang untuk mengembangka ilmu pengetahuan dan teknologi bagi dunia.

5.      Mira Lesmana
Siapa yang tak mengenal sosok Mira Lesmanawati atau lebih dikenal dengan nama Mira Lesmana. Lahir di Jkarta 8 Agustus 1964. Mira dikenal sebagai salah seorang produser film yang juga putrid musisi Jack Lesmana. Mira menikah dengan actor Mathias Muchus dan memiliki dua anak, Galih dan Kafka.
Alumni Institute Kesenian Jakarta ini memulai karirnya di perusahaan periklanan. Pada tahun 1996, Mira mendirikan Miles Productions, yang kemudian memproduksi serial Anak Seribu Pulau sebuah program televise sepanjang 14 episode pada 1997. Memulai produksi beberapa film-film sukses seperti Petualangan Sherina (2000), Ada Apa Dengan Cinta (2002) yang sukses menyedot lebih dari 1,6 juta penonton. Dan dilanjutkan dengan Eliana-eliana (2002) dan Rumah ke Tujuh (2003)
Stempel produsr berdarah dinginpun kian lekat dengan dirinya, film-film yang diproduksinya pun kian berkualitas dan fenomenal, Soe Hok Gie (2005), Garasi (2006),  Laskar Pelangi (2008),  Sang Pemimpi (2009) dan kabar terakhir menyebutkan Mira bersama Riri Riza akan memproduksi film dari novel tetralogi Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, tak pernah membuat sesuatu yang sama, ituah pedoman Mira dalam memproduksi sebuah film. Tentu, film ini akan memperpanjang daftar prestasi Mira, dan, dia tak akan pernah berhenti.

6.      Andrew Darwis
Berawal dari kesulitan banyak orang Indonesia di luar negri untuk mendapatkan informasi tentang Indonesia, karena waktu itu masih keterbatasan situs yang ada padsa saat itu. Andrew Darwis dan dua temannya menciptakan sebuah situs yang lahir pada tanggal 6 November 2000. Kemudian delapan tahun selanjutnya situs itu diberi nama Kaskus, yang merupakan singkatan dari kasak-kusuk.
Pada awal tahun 2008, dua bulan selanjutnya Kaskus resmi menjadi sebuah perusahaan professional dengan nama PT. Media. Kemudian kaskus terus berbenah bersama timnya, Andrew pun tidak segan-segan turun langsung dalam menangani perusahaan hingga ke masalah promosi.
Pada awalnya kaskus kesulitan untuk mendapatkan anggota untuk diajak bergabung. Kini, Kaskus telah memiliki anggota 634.547 dengan lebih dari 35 juta posting yang sudah di unggah dan di komentari. Kaskuspun menjadi situs komunitas terbesar di Indonesia. “Yang penting focus! Jangan berpikir untuk langsung membuat sesuatu yang besar tapi buatlah sesuatu yang unik dan beda dari yang lainya, kita juga harus punya passion, jangan ditengah jalan terus mundur.” Begitu pesan Andrew.

7.      Hermawan Kertajaya
Hermawan terlahir dari keluarga sederhana di Surabaya, tapi dia sekarang sudah menjadi seorang pakar pemasaran hebat di Indonesia. Bahkan The Charactered Institute of Marketing yang berkedudukan di Inggris menobatkan Hermawan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketin.
Hermawan juga aktif menulis buku-buku seputar dunia pemasaran dan model yang dia buat sendiri. Itu yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang ranah pemasaran Internasional. Buku-buku yang perna ditulisnya yaitu On Becoming a Costumer-Centris Company, Marketing in Venus, Hermawan on Marketing, Rethinking Marketin, dan juga Sustainable Marketing Enterprise in Asia menjadi buku yang laris di Indonesia.
Sebelumnya Hermawan menempuh pendidikan formalnya di Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Surabaya, dan Stratchlyde Graduate School of Bussines (Glasgow Inggris).
Saat ini aktifitasnya menjabat sebagai Presiden Mark Plus & Co, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajemen  yang berbasis di Asia.

8.      Mario Teguh
Sis Mariono Teguh, begitu nama lengkapnya. Sosoknya begitu dikenal ketika membawakan acara Golden Ways di Metro TV. Mario merupakan seorang motivator muslim yang lahir di Makasar pada tanggal 5 Maret 1956. Walaupun seorang muslim, tapi dia selalu menghindari komponen-komponen yang terlalu mengindikasikan agama Islam, baik secara formal ataupun verbal, khususnya klinnya yang beragama lain.
Angkatan 83 Indiana University Anerika Serikat ini, mengaku pernah materi yang disampaikan ke kliennya itu di klaim oleh merekasesua sudut pandang keyakinan agama mereka sendiri-sendiri, misalnya peserta beragama Kristiani mengatakan bahwa materinya ada juga di dalam kitab injil, begitu juga peserta Budha menganggap bahwa materi saya itu penerapan dari Dharma-dharma Budha. Begitu juga dengan agama Islam bahwa materi itu ada di dalam Al-Qur’an.
Arti sukses menurut suami Lina Teguh ini, dikatakan bahwa sukses itu bagaimana cara kita untuk keluar dari comfort zone, dan mencoba menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya, ditambah juga dengan perasaan positif mengenai kesuksesan yang pernah kita raih. Maka kita akan hidup semakin sukses dan semakin percaya diri untuk mengejar cita-cita, visi, dan misi hidup kita.

9.      Dahlan Iskan
Dengan sikap nyelenehnya, dia bisa membuat Jawa Pos Group terselamatkan dari krisis ekonomi pada tahu 1997. Bukan hanya itu saja, dia juga sudah mengembangkan Jawa Pos, surat kabar yang oplahnya lebih dari 350.000 eksemplar setiap harinya. Bahkan dia juga membentuk Jawa Pos News Network (JPNN), suatu jaringan surat kabar terluas di Indonesia. Tidak heran jika dia disebut sebagai Rupert Murdoch-nya Indonesia, Rupert Murdoch adalah tokoh pengusaha pers nomor satu di Amerika Serkikat.
Latar belakang dari seorang Dahlan Iskan tidak segemilang yang kita kira, sejak kecil Dahlan sudah menerima banyak penderitaan, selain berbentuk kemiskinan melainkan juga didikan keras orang tuanya, terutama Bapaknya. Dia memulai karirnya sebagai calon Reporter di surat kabar kecil di kota Samarinda (KalTim) tahun 1975, setahun kemudian dia menjadi wartawan majalah terkemuka Indonesia, TEMPO sebagai perwakilan disana. Pada tahun 1982 mulailah dia mengambil alih Jawa Pos hingga sekarang.
Keberhasilannya dalam mengembangkan usahanya, selain sikap nyeleneh, tapi didukung juga oleh ketekunannya, ketenengannya, focus, dan juga harus bersabar, seperti dia bilang, “Menjadi pengusaha itu harus focus dan sabar”. Saat ini Dahlan disibukkan menjadi salah satu Dirut PLN

10.  Christine Hakim
Orang mengenal sosoknya lewat peran Tjut Nyak Dhien, Christine Hakim yang punya nama lengkap Christine Natalia Hakim dikenal sebagai aktris senior yang paling sukses. Itu terlihat dari beberapa prestasinya, Christine menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi juri dalam Festival Film Internasional Cannes di Prancis, pada tahun 2002 silam. Pada festival itu, aktris yang lahir tepat pada tanggal 25 Desember 1956 duduk sederet dengan juri lain seperti Sharon Stone, si Basic Instinct, serta  Michele Youh, aktris Malaysia yang bermain dalam film James Bond Tomorrow Never Dies. Panel jurinya sendiri diketuai oleh sutradara David Lynch.
Bukan hanya itu saja, dia juga pernah diundang ke Jepang untuk menerima sebuah penghargaan Nikke Asia Prizes dalam bidang kebudayaan dari Koran besar Jepang, Nikkei Shimbun. Selain itu pihak Jepang juga pernah membuat Pekan Retrispeksi khusus film Christine Hakim di Tokyo pada tahun 1995. Di Indonesia Christine mendapat kehormatan sebagai Bintang Budaya Prima Dharma, yang sederajat dengan Bintang Jasa Utama. Berkat keteguhannya dalam berkomitmen dalam film dan keduayan secara makna yang luas, dia mendapatkan semua itu. Obsesinya untuk melahirkan film yang bertaraf Internasional tak pernah padam.

11.  Ir. Ciputra
Dia dikenal sebagai bapak property Indonesia. Dia juga satu-satunya orang Indonesia yang dipercaya untuk menjadi presidenFlaBci, sebuah organisasi real estate Internasional. Dan dia juga sempat mendapatkan penganugrahan Enterpreneur of The Year Award pada tahun 2007. Saat ini dia mengendalikan lima perusahaan yaitu, Jaya, Metropolitan, Bumi Serpong Damai, Pondok Indah, dan Ciputra Development
Mimpinya untuk menjadi pengusaha dari wiraswasta terpikirkan ketika ayahnya meninggal. Waktu itu dia masih berusia 14 tahun tapi dia sudah harus mengambil alih kehidupan dan tanggung jawab ekonomi keluarganya. Untuk itu, dia melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sebagai tulang punggung. Akan tetapi, perjalanan bisnisnya dimulai sejak menjadi mehasiswa Institute Teknologi Bandung. Dia mendirikan sebiah biro Arsitek yang dinamai PT. Daya Cipta pada tahun 1957 bersama dua temannya yaitu Ismail Sofyan dan Budi Brasali.
Visinya saat ini yaitu 25 tahun yang akan dating setiap orang di Indonesia akan mempunya lapangan pekerjaan dan tidak perlu menjadi pengangguran lagi. Untuk mewujudkan visinya itu sekarang dia mendirikan beberapa sekolah dan universitas.

12.  Andy F. Noya
Dikenal sebagai presenter di Acaranya sendiri, Kick Andy. Andy yang bernama lengkap Andy Flores Noya. Dia adalah seorang wartawan dan presenter televise Indonesia. Dia kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia dan juga merangkap sebagai pemimpin redaksi Metro TV.
Uniknya dia sebenarnya orang teknik, karena dia pernah sekolah di sekolah Teknik Jayapura dan melanjutkannya ke STM Jayapura. Pertama kali ia terjun sebagai reporter ketika ia membantu Majalah Tempo untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu laki-laki yang lahir pada tanggal 6 November 1960 ini masih kuliah di sekolah Tinggi Publistik (STP) Jakarta pada tahun 1985. Setelahnya dia diajak Fikri Jufri wartawan senior TEMPO untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh TEMPO.
Pada tahun 1990 dia diutus untuk membantu memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI. Pada tahun 2000, Surya Paloh memanggil Andy untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Dalam perjalanan karirnya dia pernah menjadi host Program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994-1999).